Terkait hal tersebut, Didin Rosidin menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar dan bersifat menyesatkan. Ia menyebut bahwa unggahan tersebut merugikan nama baik pemerintahan Desa Cinagara dan menciptakan persepsi negatif di masyarakat.
"Narasi yang menyebut tidak ada pembangunan dan sekdes makin kaya tanpa sumber yang jelas adalah tudingan tidak berdasar dan sangat menyesatkan. Saya perlu mengklarifikasi bahwa untuk Tahun Anggaran 2025, memang benar pada tahap pertama tidak ada pembangunan fisik yang direalisasikan. Hal ini sesuai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) yang telah disahkan dan disetujui bersama,” ujar Didin melalui pesan what's app, pada Kamis (3/7/2025).
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kegiatan pembangunan fisik di Desa Cinagara tahun ini baru akan dilaksanakan pada tahap kedua pencairan Dana Desa. Proyek yang akan dilaksanakan berupa pembangunan jalan lingkungan di 27 Rukun Tetangga (RT) yang tersebar di wilayah desa tersebut. “Semua itu sudah terprogram dan tertera dalam perencanaan yang ada. Jadi tidak benar jika dikatakan tidak ada pembangunan sama sekali,” tegasnya.
Terkait transparansi anggaran, Didin juga menegaskan bahwa pengelolaan Dana Desa (DD) maupun Alokasi Dana Desa (ADD) di Desa Cinagara selalu diawasi dan diaudit oleh Inspektorat Kabupaten Garut. Hasil audit terbaru pun menunjukkan tidak ada penyimpangan atau temuan indikasi korupsi.
"Inspektorat sudah menjalankan tugasnya mengaudit penggunaan dana desa di Cinagara, dan hasilnya semuanya bersih. Tidak ada penyimpangan, tidak ada temuan. Jadi jika ada tuduhan yang mengarah pada penyalahgunaan, itu sama sekali tidak berdasar,” ungkap Didin.
Didin juga menyayangkan pemberitaan di media sosial yang tidak melibatkan klarifikasi dari pihak pemerintah desa. “Sangat disayangkan, berita seperti itu diunggah tanpa konfirmasi ke pihak desa, tanpa data yang jelas, dan tanpa identitas narasumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Ini tentu sangat mengganggu kerja pemerintah desa dalam membangun kepercayaan masyarakat,” tambahnya.
Pemerintah Desa Cinagara berharap masyarakat lebih bijak dalam menyikapi informasi di media sosial dan tidak mudah terprovokasi oleh narasi yang belum tentu benar. Ia juga membuka pintu dialog bagi warga yang ingin mengetahui perkembangan program pembangunan desa.
“Kami terbuka terhadap kritik yang membangun. Tapi sampaikan dengan cara yang benar dan sesuai dengan data, bukan dengan menyebar hoaks di media sosial,” pungkas Didin Rosidin.
